Pemicu Ruam Popok, Berikut Tips Atasi Pengap dan Lembap pada Kulit Bayi
Pemicu Ruam Popok, Berikut Tips Atasi Pengap dan Lembap pada Kulit Bayi. Di tengah suhu panas setiap harinya, kulit bayi yang masih belum matang dan fungsi pertahanannya belum sempurna memiliki risiko terkena masalah kulit, terutama bila tidak memakai popok yang sesuai.
Masalah pengap dan lembap pada kulit bayi yang bisa memicu ruam popok rentan terjadi, terlebih Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis yang panas dan lembap. Dimana rata-rata suhu udaranya pada tahun 2023 dilaporkan mencapai di atas 27 derajat Celsius.
Pemicu Ruam Popok, Berikut Tips Atasi Pengap dan Lembap pada Kulit Bayi
Sama seperti orang dewasa, bayi yang berada di ruangan dengan suhu tinggi dan sudah aktif atau banyak beraktifitas juga mudah berkeringat. Karena mudah berkeringat, sambung dia, bagian kulit yang tertutup popok dan jarang terkena aliran udara, jadi mudah lembap dan meningkatkan risiko terjadinya ruam popok.
Untuk meminimalisasi risiko tersebut, disarankan para ibu ketika mengganti popok untuk membasuh perlahan dengan air, area kulit yang tertutup popok dalam waktu lama.
Selain itu, dianjurkan para bu untuk mengganti popok setiap 3-4 jam sekali dan memilih popok yang bersirkulasi udara baik agar kulit bayi tehindar dari pengap dan lembap pada kulit penyebab ruam popok.
Jika sirkulasi udara popok yang digunakan kurang baik dan udara tidak bisa dialirkan keluar popok, lalu kulit terkena keringat yang mengering, urin maupun kotoran atau feses, maka risiko terjadinya lembap sehingga mengakibatkan ruam popok akan meningkat.
Berdasarkan riset yang dilakukan Unicharm, sirkulasi udara merupakan salah satu poin yang dipertimbangkan mayoritas ibu di Indonesia saat memilih popok bayi. Ditambah lagi, kebutuhan popok bersirkulasi udara dari 2022 ke 2023 meningkat.
Ini menunjukkan perlunya popok yang menjadi solusi yang mampu menghilangkan masalah pengap dan lembap pada kulit bayi seperti halnya Fitti Pants, yang kini berkolaborasi dengan Doraemon, karakter kartun yang terkenal di Jepang, Asia Timur, hingga Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Popok bayi dengan sirkulasi udara yang baik, efektif mencegah masalah kulit seperti kemerahan, ruam dan pengap akibat penggunaan popok dalam waktu lama. Selain itu, kemampuan 12 jam daya serapnya dan mencegah bocor, nyaman digunakan bayi tidak hanya di pagi hari tetapi juga malam hari.
Selain mengganggu kenyamanan dan aktivitas si Kecil, penggunaan popok yang kurang tepat juga bisa memengaruhi perkembangan motorik bayi.
Ruam popok menjadi salah satu masalah kulit yang paling sering dialami bayi usia 9 hingga 12 bulan. Kondisi ini dialami oleh 7 hingga 35 persen bayi.
Pemicu Ruam Popok, Berikut Tips Atasi Pengap dan Lembap pada Kulit Bayi
Ruam popok bisa menyerang anak pada usia berapa pun. Ada sejumlah penyebab umum anak mengalami ruam popok, seperti :
- Infeksi bakteri karena popok jarang diganti sehingga kulit terlalu lama kontak dengan keringat, urine, bahkan feses
- Alergi bahan popok, sabun, shampoo, atau produk lain yang sedang digunakan
- Ukuran popok yang tidak sesuai (terlalu longgar atau terlalu sempit)
- Bayi mengalami pergantian jenis makanan, biasa menyerang anak yang baru menjajal MPASI
Selain mengganggu kenyamanan dan aktivitas si Kecil, penggunaan popok yang kurang tepat juga bisa memengaruhi perkembangan motorik bayi.
Tak dimungkiri, perkembangan bayi berfokus pada dua tahun pertama kehidupan. Tumbuh kembang mereka akn dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri atas genetik, ras, usia, dan jenis kelamin. Sedangkan faktor eksternasl meliputi nutrisi, penyakit, lingkungan dan simulasi.
Pemicu Ruam Popok, Berikut Tips Atasi Pengap dan Lembap pada Kulit Bayi
Semoga bermanfaat 🙂
Leave a Reply