Tips Merawat Kulit Bayi Baru Lahir Usia 0-6 Bulan
Tips Merawat Kulit Bayi Baru Lahir Usia 0-6 Bulan. Bagaimana merawat kulit bayi baru lahir dengan benar karena kulit mereka sangat rentan? Ketahui lebih lanjut di sini. Kulit bayi baru lahir lebih mudah kehilangan cairan karena epidermisnya, atau lapisan terluarnya, sangat tipis dan tidak memproduksi pelembap alami seperti pada orang dewasa.
Kulit bayi baru lahir lebih rentan terhadap iritasi, kekeringan, pecah-pecah, hingga ruam karena kulit mereka lebih halus dan tipis dibandingkan kulit orang dewasa.
Kulit bayi memiliki beberapa jenis, yaitu kulit normal, kulit kering, dan kulit sensitif (atopik). Kulit bayi yang kering terasa kasar, bersisik, dan dapat mengelupas, sementara kulit normal terasa lembut, lembap, dan bersih.
Kemudian, kulit bayi yang sensitif menjadi sangat kering, bercak merah, dan gatal. Inilah sebabnya kulit bayi baru lahir memerlukan perawatan khusus.
Tips Merawat Kulit Bayi Baru Lahir Usia 0-6 Bulan
Lihat artikel berikut untuk mengetahui beberapa metode untuk merawat kulit bayi baru lahir.
1. Teliti Teknik Memandikan yang Benar
Terlalu sering terkena air dapat merusak minyak pelindung alami kulit bayi, menyebabkan kekeringan. Terlalu sering terpapar zat kimia juga dapat menyebabkan sistem alergi pada masa yang akan datang.
Akibatnya, orang tua harus berhati-hati saat memandikan bayi baru lahir. Mereka harus mempertimbangkan hal-hal berikut saat melakukannya:
- Gunakan air yang tidak terlalu panas (suhu ideal 37,5-40 derajat Celsius).
- Gunakan sabun cair khusus bayi tanpa antiseptik, memiliki pH seimbang (4,5–5,5), hipoalergenik, dan mengandung pelembap. Jenis sabun tersebut dapat digunakan pada bayi dengan jenis kulit normal, kering, maupun sensitif.
- Gunakan sampo khusus bayi yang lembut.
- Pilih juga sampo yang dapat melindungi kulit kepala dari kekeringan dan iritasi ringan.
- Mencuci rambut dapat dilakukan setiap hari untuk membersihkan kulit kepala bayi baru lahir yang biasanya kering dan mengelupas seperti ketombe.
- Setelah bayi selesai mandi, jangan lupa dikeringkan dengan handuk lembut.
- Oleskan pelembap tanpa wewangian pada kulit bayi. Intensitas pemakaian dapat ditingkatkan bila kulit bayi cenderung kering ataupun sensitif. Sebaiknya gunakan pelembab jenis krim dibandingkan losion agar meminimalkan kemungkinan iritasi.
2. Hindari Penggunaan Bedak Bayi Berlebihan.
Orang tua harus berhati-hati saat menggunakan bedak bayi karena sudah biasa digunakan untuk perawatan kulit bayi. Orang tua harus menggunakan bedak bayi secara tipis karena partikelnya yang halus mudah terhirup bayi. Anda juga harus menggunakannya saat benar-benar diperlukan, seperti ketika kulit bayi mengeluarkan biang keringat.
3. Pertimbangkan Penggunaan Popok.
Saat merawat kulit bayi baru lahir. Pasalnya, kulit bayi yang baru lahir rentan terhadap ruam popok. Untuk menghindarinya, ganti popok setidaknya setiap empat hingga enam jam atau saat popok menjadi kotor dan basah.
Ketika Anda mengganti popok, bersihkan kulit dengan kain basah atau tisu basah. Pastikan tisu basah atau pembersih yang Anda gunakan tidak mengandung alkohol.
Setelah dibersihkan, keringkan kulit sebelum menambahkan popok baru. Oleskan krim yang mengandung petroleum jelly pada area kulit yang akan ditutupi popok.
Gunakan krim khusus bayi yang mengandung zink, allantoin, vitamin E, dan minyak canola untuk meredakan kemerahan dan melembabkan kulit jika ruam popok sudah muncul.
4. Gunakan Detergen Khusus Bayi
Gunakan detergen khusus bayi yang bebas pewangi dan pewarna untuk mencegah kulit bayi baru lahir menjadi iritasi. Disarankan untuk mencuci semua kain yang terpapar kulit bayi dengan detergen khusus bayi, seperti handuk, pakaian keluarga, seprai, dan selimut. Cuci baju bayi secara terpisah dari kain lain.
5. Hindari Paparan Sinar Matahari Secara Langsung
Salah satu cara untuk merawat kulit bayi usia 0-6 bulan adalah dengan menghindari paparan sinar matahari secara langsung.
Bayi sering mengalami iritasi dan kemerahan kulit karena paparan sinar matahari, tetapi mereka harus berjemur di pagi hari untuk mendapatkan manfaat dari sinar matahari.
Untuk melindungi kulit bayi dari sinar matahari, gunakan pelindung mata dan kepala, payung saat berjemur, dan tetap menggunakan pakaian saat berjemur.
6. Lindungi Kulit Bayi Baru Lahir dari Faktor-Faktor Berbahaya
Menghindari hal-hal berikut sebelum menyebabkan masalah pada kulit bayi: udara berdebu, suhu tinggi, alergen, pewangi pakaian, antiseptik, dan minyak kayu putih. Bayi dengan kulit sensitif mungkin lebih rentan terhadap masalah yang disebabkan oleh beberapa faktor tersebut.
Oleh karena itu, orang tua harus secara saksama membaca label produk yang akan digunakan oleh anak-anak mereka. Pilih produk dengan label seperti hypoallergenic (yang berarti mereka tidak akan menyebabkan alergi) atau bebas alkohol.
7. Jangan Mandi Bayi Baru Lahir Terlalu Sering
Meskipun mandi memang penting untuk merawat kulitnya, usahakan untuk tidak memandikannya terlalu sering karena akan membuat kulitnya lebih kering.
Mandikan bayi tiga kali seminggu adalah cukup, dan jangan lupa selalu menggunakan pelembap setelahnya. Batas waktu mandi bayi juga sekitar 3 hingga 5 menit.
8. Berkonsultasi dengan Dokter Jika Kulit si Kecil Mengalami Masalah
Jangan ragu untuk menghubungi dokter jika ruam pada kulit bayi semakin meningkat, timbul lentingan, mengelupas, atau bahkan terbentuk luka. Hal ini penting untuk memastikan bahwa si Kecil dalam kondisi yang baik sehingga dia dapat menerima perawatan yang tepat.
Pastikan orang tua mengingat prinsip-prinsip di atas saat merawat kulit bayi baru lahir karena kulitnya berbeda dari kulit orang dewasa.
Tips Merawat Kulit Bayi Baru Lahir Usia 0-6 Bulan
Leave a Reply