Tidak Rutin Ganti Popok Bayi dan Jarang Minum Air Putih Bisa Meningkatkan Risiko ISK

Tidak Rutin Ganti Popok Bayi dan Jarang Minum Air Putih Bisa Meningkatkan Risiko ISK. Dr. Ina Zarlina, anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI, mengatakan bahwa makanan dan minuman manis tidak dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) pada anak-anak secara tak langsung.

ISK hanya dapat disebabkan oleh penyakit seperti obesitas dan hipertensi yang disebabkan oleh konsumsi makanan manis.

Namun, konsumsi gula yang berlebihan menyebabkan obesitas. Dalam diskusi online berjudul “Infeksi Saluran Kemih pada Anak”, dikutip Rabu (7/8/2024), Ina menyatakan bahwa obesitas merupakan salah satu faktor risiko hipertensi atau darah tinggi, menurut beberapa jurnal.

Tidak Rutin Ganti Popok Bayi dan Jarang Minum Air Putih Bisa Meningkatkan Risiko ISK

Dia kemudian menambahkan, “Kita tentunya tahu bahwa hipertensi dapat menyebabkan penyakit ginjal kronik, yang berarti gagal ginjal, tapi memang tidak secara langsung, jadi dalam waktu panjang karena obesitas dan faktor lain seperti itu.”

INFEKSI Saluran Kemih (ISK) pada anak-anak dapat menjadi masalah kesehatan serius jika tidak ditangani dengan baik. Dua faktor yang sering kali diabaikan, yaitu jarangnya anak minum air putih dan tidak rutinnya penggantian popok, dapat secara signifikan meningkatkan risiko ISK pada bayi dan balita.

Berikut adalah penjelasan tentang bagaimana kebiasaan ini dapat memengaruhi kesehatan anak serta langkah-langkah pencegahannya.

Pengaruh Kurangnya Asupan Air Putih

Air putih memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan sistem kemih. Kekurangan asupan cairan dapat menyebabkan urin menjadi lebih pekat, yang dapat mengiritasi saluran kemih dan meningkatkan risiko infeksi.

Ketika anak tidak cukup minum air, urin yang tertahan dalam kandung kemih menjadi lebih konsentrasi dan kurang terlarut, sehingga memudahkan bakteri untuk berkembang biak.

Selain itu, kurangnya asupan air juga dapat menyebabkan penurunan frekuensi buang air kecil, yang berarti bakteri yang mungkin ada di saluran kemih tidak dikeluarkan dengan efektif. Ini menciptakan kondisi yang ideal bagi bakteri untuk berkembang dan menyebabkan infeksi.

Dampak Tidak Rutin Mengganti Popok

Popok yang tidak diganti secara rutin dapat menjadi sumber utama infeksi pada bayi. Popok yang basah dan kotor menciptakan lingkungan yang lembab dan hangat, kondisi yang sangat ideal bagi bakteri untuk berkembang biak.

Selain itu, kontak berkepanjangan dengan urin dan tinja dapat menyebabkan iritasi pada kulit bayi, yang dapat membuka jalan bagi bakteri untuk memasuki saluran kemih.

Infeksi saluran kemih pada bayi seringkali sulit dikenali karena gejala awalnya bisa sangat ringan atau mirip dengan gejala lain. Namun, jika tidak ditangani dengan baik, infeksi ini bisa menyebar dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius.

Gejala Infeksi Saluran Kemih pada Anak

Gejala ISK pada anak dapat bervariasi tergantung pada usia dan tingkat keparahan infeksi. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Demam: Bayi dan balita dengan ISK sering mengalami demam tanpa penyebab yang jelas.
  • Nyeri saat Berkemih: Bayi mungkin menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan saat berkemih, seperti menangis atau gelisah.
  • Perubahan Warna Urin: Urin yang keruh, berwarna gelap, atau mengandung darah bisa menjadi tanda adanya infeksi.
  • Iritasi dan Ruam: Kulit di sekitar area popok bisa mengalami kemerahan, iritasi, atau ruam.

Langkah Pencegahan dan Penanganan

Untuk mencegah ISK pada anak, berikut adalah beberapa langkah penting yang dapat diambil:

  1. Pastikan Asupan Air Cukup: Anak-anak, terutama bayi dan balita, perlu mendapatkan cukup cairan setiap hari. Selalu tawarkan air putih secara rutin, terutama setelah aktivitas fisik atau saat cuaca panas.
  2. Ganti Popok Secara Rutin: Gantilah popok bayi secara teratur, minimal setiap 2-3 jam atau segera setelah popok basah atau kotor. Ini akan membantu menjaga area genital tetap bersih dan kering.
  3. Cuci Tangan dengan Benar: Selalu cuci tangan sebelum dan setelah mengganti popok untuk menghindari transfer bakteri ke area genital.
  4. Pilih Popok yang Tepat: Gunakan popok yang memiliki kemampuan menyerap yang baik dan memungkinkan sirkulasi udara yang cukup. Ini dapat membantu mengurangi risiko iritasi dan infeksi.
  5. Konsultasi dengan Dokter: Jika Anda mencurigai adanya infeksi saluran kemih pada anak, segera konsultasikan dengan dokter. Diagnosis dan penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Dengan memperhatikan asupan cairan dan kebiasaan penggantian popok, risiko Infeksi Saluran Kemih pada anak dapat diminimalkan.

Menjaga kebersihan dan kesehatan anak secara rutin adalah langkah kunci dalam memastikan mereka tetap sehat dan terhindar dari infeksi yang tidak diinginkan.

Tidak Rutin Ganti Popok Bayi dan Jarang Minum Air Putih Bisa Meningkatkan Risiko ISK

Sumber : https://mediaindonesia.com/jelita/691184/bund-jarang-minum-air-putih-dan-tidak-rutin-ganti-popok-bayi-bisa-meningkatkan-risiko-isk-loh#google_vignette

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *