Memakai Popok Bayi Tanpa Bikin Ruam

Memakai Popok Bayi Tanpa Bikin Ruam. Bayi, terutama bayi baru lahir, harus mengenakan pakaian dalam yang disebut popok. Namun, jika Bunda salah memilih popok dan tidak memperhatikan penggantinya, bayi dapat mengalami ruam karena menggunakan popok yang salah.

Bayi memiliki tiga popok yang dapat digunakan: popok kain, popok dengan perekat, dan popok celana. Popok kain dapat dicuci ulang, tetapi popok dengan perekat dan celana hanya boleh digunakan sekali.

Orangtua pasti akan banyak berbicara tentang pemilihan dan penggunaan popok bayi. Popok atau kain sekali pakai? Bahan apa yang paling efektif? Kapan penggantian diperlukan? Apa penyebab ruam popok? Selain itu, ada lebih banyak lagi. Untuk menjawab pertanyaan ini, kami akan membahas semua hal penting yang harus Anda ketahui tentang popok bayi berikut.

Memakai Popok Bayi Tanpa Bikin Ruam

Popok Kain

Popok kain dapat dicuci ulang karena dBundaat dari kain. Bahannya yang dari kain membuatnya mampu menyerap keringat bayi. Bayi juga tidak akan kegerahan, karena kain memiliki pori-pori yang bisa menjadi pertukaran udara antara kulit bayi dengan lingkungan.

Popok kain juga dapat dibersihkan berulang-ulang, sehingga ramah lingkungan. Bunda bahkan sebetulnya dapat membuatnya sendiri loh untuk bayi.

Dengan bahan yang menyerap keringat, maka jarang sekali Bunda-Bunda mengeluh bayinya mengalami ruam popok jika bayinya menggunakan popok kain. Sebab, popok kain selalu harus langsung diganti apabila bayi buang air, sehingga Bunda lebih telaten dalam merawat kulit selangkangan bayi.

Bunda juga dapat memperhatikan cara memilih popok yang tepat agar anak terhindar dari ruam kulit.

Popok dengan Perekat

Popok ini dBundaat dari bahan kimiawi sintetis, yang dirancang untuk bayi-bayi yang belum bisa berdiri. Cara menggunakannya, bayi dibaringkan, bokongnya diangkat, lalu dipakaikan popok pada selangkangannya. Kemudian, sisi-sisi popok ini direkatkan menggunakan perekat yang tersedia pada popok.

Popok dengan perekat ini hanya bisa digunakan satu kali, karena dBundaat dari bahan yang memang tidak bisa didaur ulang. Banyak pabrik popok pada masa kini mengklaim bahwa popok buatan mereka dBundaat menggunakan teknologi terkini, sehingga ampuh untuk menyerap keringat bayi.

Meskipun demikian, sebagian bayi dapat saja mengalami ruam pada selangkangannya karena ternyata sensitif terhadap bahan popok, misalnya bahan sulfur dioksida atau bahan klorin dioksida. Dampaknya, Bunda akan harus selalu memperhatikan bahan dari popok yang mau dibelinya agar menghindari bahan-bahan yang tidak disukai oleh kulit bayi.

Ruam juga bisa terjadi karena memang popok ini terlalu nyaman bagi bayi (dan Bunda), sehingga Bunda tidak sadar bahwa bayinya telah buang air dalam popok dan perlu diganti. Kotoran kencing ataupun tinja pada popok yang tidak kunjung diganti akan mengiritasi kulit, sehingga terjadi ruam.

Selain itu, popok ini juga tidak ramah lingkungan. Bunda akan selalu harus menyediakan kantong untuk membuang popok ini tiap kali baru digunakan. Akibatnya, popok ini seringkali kurang nyaman bagi para Bunda yang bayinya masih menyusu eksklusif, karena pada masa ini, bayi sering buang air besar, sehingga akan menghabiskan banyak popok.

Popok Celana

Popok celana dBundaat dari bahan yang sama seperti popok dengan perekat. Hanya saja, cara menggunakannya ialah seperti memakaikan celana pada anak. Karena sifatnya yang seperti celana, maka popok ini dirancang hanya untuk bayi-bayi yang sudah bisa berdiri.

Umumnya, Bunda-Bunda hanya mengganti popok celana pada anaknya sebanyak dua-tiga kali sehari saja. Sebab, bayi-bayi yang menggunakan popok ini umumnya sudah mengonsumsi makanan selain ASI, sehingga mereka lebih jarang buang air besar.

Pengguna popok ini jarang mengalami ruam, sebab mereka sudah cukup pandai untuk menyatakan kerewelannya tiap kali mereka sudah merasa tidak nyaman dengan popok yang sedang mereka gunakan. Popok celana ini disukai oleh para Bunda karena jelas lebih praktis, namun jarang sekali tersedia untuk bayi-bayi yang belum bisa duduk, sehingga jarang digunakan oleh bayi-bayi yang baru lahir.

Cara Memakai Popok Bayi

Berikut ini langkah-langkah untuk memakaikan popok bayi yang baru saja buang air:

  1. Siapkan suasana tempat mengganti popok yang nyaman dan tenang, bukan di tempat umum yang terekspos oleh orang lain.
  2. Siapkan alas untuk membaringkan bayi. Bunda bisa menggunakan meja yang bersih dan mengalasinya dengan handuk.
  3. Siapkan juga kantung untuk menyimpan popok yang sudah kotor. Popok kain dapat langsung dicuci seperti mencuci celana dalam, tetapi popok dari bahan kimiawi sintetis harus dBundaang ke tempat sampah dengan aman, seperti halnya membuang pembalut wanita.
  4. Cuci tangan Bunda sendiri sampai bersih.
  5. Pastikan bahwa buang air bayi sudah selesai, baik kencing maupun buang air besarnya. Karena Bunda tentu tidak ingin popok yang baru saja diganti menjadi langsung kotor kembali karena bayi masih ingin buang air.
  6. Pada selangkangan bayi, carilah sisa-sisa kotoran yang tertinggal. Bunda dapat mengelap sisa kotorannya dengan tisu basah, namun Bunda perlu memilih tisu yang tidak berbahan alkohol ataupun pewangi.
  7. Sambil mengganti popok, Bunda dapat mengajak bayi bercanda atau menyanyi, supaya bayi merasa nyaman ketika sedang dibersihkan kotorannya.

Begitulah tips tentang popok, Bu. Bagaimana menurut Bunda, lebih suka menggunakan popok yang mana?

Memakai Popok Bayi Tanpa Bikin Ruam

Semoga bermanfaat 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *